Sabtu, 16 Maret 2013

permaculture


Saat ini orang dihadapkan pada masa depan yang tidak jelas dengan berbagai krisis yang membayangi seperti krisis energi dan kekawatiran akan habisnya cadangan bahan bakar fosil dunia. Krisis sosial, dimana masyarakat tidak lagi peduli dengan sesama bahkan itu tetangganya sendiri. Krisis pangan, di sejumlah negara terjadi kelaparan dan malnutrisi bahkan di Indonesia sendiri. Dan banyak krisis – krisis lainnya yang mungkin akan menimpa kehidupan manusia dalam waktu dekat.Sejak manusia memasuki periode post modern (1949 - 2011) selama lebih kurang 62 tahun telah menghabiskan setengah dari cadangan sumber daya alam yang ada di bumi ini untuk menunjang gaya hidupnya. Padahal manusia yang hidup sebelum masa ini telah bisa hidup ribuan tahun dengan pemakaian sumber daya alam yang jauh lebih sedikit. Terlepas dari ledakan populasi manusia di bumi ini, apakah begitu rakusnya manusia sekarang?. Bagaimana dengan kehidupan manusia setelah 62 tahun ke depan dimana diprediksi sumber daya alam yang ada telah habis digunakan, atau bahkan lebih cepat daripada itu.Mari kita lihat kembali bagaimana masyarakat sebelum zaman modern melakukan pengelolaan sumber daya alamnya sehingga mampu untuk bertahan ribuan tahun, angka yang bisa menggambarkan sebuah berkelanjutan (sustainability). Dalam pemanfaatan sumber makanan, khususnya dalam sejarah masyarakat indonesia, masyarakat terdahulu memakan lebih banyak jenis sumber karbohidrat seperti sagu, ubi kayu, talas, umbi-umbian liar, dan padi. Hal ini cukup menjadi sumber energi dan dengan banyaknya pilihan membuat sumber daya tersebut tidak tereksploitasi secara berlebihan. Dalam pemanfaatan sumber protein, dalam masyarakat terpencil di sebagian indonesia masih memiliki kearifan lokal untuk berburu binatang yang ada di hutan dan ikan di perairan dalam jumlah terbatas, mereka hanya menangkap sesuai dengan kebutuhan mereka sehari-hari.Pada masa sekarang banyak orang menganggap bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan lagi dengan berbagai alasan. Namun banyak jalan untuk mengadopsi cara tersebut ke dalam kehidupan sekarang. Bagian terpenting dari hal tersebut bagaimana mengadopsi nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal masyarakat primitif atau terdahulu ke dalam prinsip dan cara hidup di masa sekarang. Karena nilai-nilai yang terkandung tersebutlah mereka bisa hidup selama ribuan tahun tanpa mengeksploitasi habis-habisan sumber daya alam.PERMAKULTURPermanen Agrikultur dapat diartikan sebagai suatu bentuk pengelolaan pertanian dan peternakan yang meningkatkan kualitas lahan, memberikan hasil dan pendapatan, dan tetap berkelanjutan hingga ke masa depan. Sedangkan permanen kultur dapat diartikan sebagai suatu bentuk melestarikan, mendukung dan bekerjasama dengan budaya dan lingkungan setempat, dan tumbuh bersama dalam waktu yang bersamaan. Bekerja dengan alam dan manusia serta belajar dari mereka, bukannya melawan atau bersaing dengan mereka. Permakultur menawarkan teknik dan gagasan yang membantu manusia menuju kearah lingkungan, budaya, dan masyarakat yang sehat. Ini berdasar pada langkah-langkah etika dan prinsip. Etika dan prinsip ini berbicara tentang tanggungjawab terhadap kehidupan, lingkungan, dan masa depan manusia itu sendiri. Permakultur juga membantu manusia dalam merencanakan masa depan yang aman bagi keluarga, alam dan budaya manusia sendiri. (McKenzie & Lemos, 2006).1.      Etika permakultur
Menurut McKenzie & Lemos (2006) etika permakultur meliputi :a.    Etika terhadap bumi
Peduli terhadap bumi berarti peduli terhadap sumberdaya alam. Setiap tindakan yang merusak, membuat polusi, dan menghancurkan lingkungan dan alam, sama saja dengan merugikan masyarakat itu sendiri.  Lingkungan hidup ini merupakan kunci dari sebuah masa depan, sehingga perlu dilindungi, dipelihara dan diperbaiki. Jika lahan diolah secara berkesinambungan dan perlahan berkembang, produktivitasnya juga akan meningkat pula. Hal ini akan menyediakan produktivitas jangka panjang bagi petani dan anak-anaknya, serta perlindungan dan kesehatan bagi penggarap lahan dan lingkungan sekitar.
b.   Peduli terhadap masyarakat
Peduli terhadap masyarakat berarti menyiapkan masa depan yang sehat dan aman bagi setiap orang. Permakultur adalah tentang meningkatkan kesempatan manusia, lingkungan, pangan, kesehatan, dan kesejahteraan manusia.c.    Peduli terhadap masa depan
Semua hal yang kita lakukan sekarang akan memberi dampak kepada masa depan. Peduli terhadap masa depan berarti selalu mempertimbangkan dan merencanakan masa depan, bukan hanya untuk 10, 20, 50, atau 100 tahun kedepan, tapi juga untuk ribuan tahun kedepan. Karena anak cucu kita dan anak cucu mereka, sangat tergantung pada kita untuk mendapatkan tempat terbaik untuk hidup. Etika ini mesti diterapkan oleh semua lapisan masyarakat.2.      Prinsip permakultur
Sedangkan prinsip-prinsip permakultur menurut McKenzie  & Lemos (2006),  meliputi :a.         Perbedaan. Ditujukan untuk mengintegrasikan jenis-jenis makanan, tumbuh-tumbuhan dan ternak yang bermanfaat ke dalam disain. Ini adalah untuk membangun kestabilan sebuah system polikulural yang interaktif dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia dan makhluk-makhluk lain di bumi.
b.        Efek tepian. Secara keseluruhan, ada kelebihan energy dan kelebihan perbedaan kehidupan dimana dua hal ini bertumpangan. Efek tepian berada di perbatasan ini karena mendapatkan keuntungan dari kedua kelebihan ini. Pemanfaatan efek tepian, dan pola-pola alami lainnya menciptakan pengaruh yang terbaik.
c.         Perencanaan energi. Penempatan unsure-unsur sebiak mungkin untuk menghemat energy (termasuk pupuk, air dan tenaga manusia). Memanfaatkan energy dan sumber-sumber yang ada, pertama dari setempat dan kemudian dari luar system, untuk menghemat energy dan biaya. Sumber energy sekeliling kita meliputi tenaga alam seperti gravitasi, tenaga angin dan tenaga air.
d.        Perputaran energi. Dalam system alami tidak ada limbah atau polusi. Sisa dari satu proses alami menjadi sumber untuk proses lainnya. Sedapat mungkin, daur ulang dan gunakan kembali semua sumber, semaksimal mungkin.
e.         Skala. Menciptakan system skala kemanusiaan dengan memilih teknologi yang sederhana dan sesuai untuk digunakan dalam disain. Hal ini bisa dilakukan dengan memulai dari yang kecil dan mengambil langkah-langkah yang mudah untuk mencapai tujuan yang ideal.
f.         Sumber-sumber biologi. Menggunakan metode-metode dan proses-proses alami untuk menjalankan semua kegiatan dengan mencari bahan-bahan yang ada pada alam (tanaman, binaang, bakteri) yang mendukung rancangan system dan menghemat masukan energy dari luar
g.        Unsur ganda. Mendukung setiap kebutuhan vital dan fungsi penting dalam berbagai cara, sehingga apabila ada salah satu yang gagal, tidak akan menghambat jalan proses yang lain. Juga, perlu diketahui bahwa hampir selalu ada beberapa cara untuk setiap proses.
h.        Fungsi Ganda. Kebanyakan bahan bisa digunakan dalam berbagai macam cara dan untuk berbagai macam fungsi. Satu peraturan pokok dalam permakultur adalah mencoba unuk merancang tiga fungsi untuk setiap unsur system. Ini akan menghemat ruang, waktu dan biaya.
i.          Rangkaian alami. Bekerja sama dengan alam dan proses-proses alami. Hal ini ditempuh dengan memikirkan perkembangan ke depan dengan mengadakan penelitian dan observasi kalau diperlukan.
j.          Lokasi berhubungan. Menempatkan setiap unsur berhubungan agar bisa menguntungkan satu sama lain. Sebagai contoh, menyimpan alat-alat di tempat yang dekat dengan tempat penggunanya.
k.        Tanggung jawab individu. Aksi kita akan memberikan efek pada hidup kita sendiri, kehidupan keluarga, teman-teman serta siapa saja secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kita. Setiap tindakan berkelanjtuan yang bersifat membangun yang kita lakuan akan menciptakan keuntungan bagi banyak orang. Begitu pula halnya dengan tindakan-tindakan yang bersifat merusak, efeknya bisa meluas.
l.          Bekerja sama, bukan bersaing. Kerjasama diantara masyarakat, mendukung keterlibatan masyarakat, pertukaran di antara anggota kelompok, berbagi dan saling menambah pengetahuan dan keahlian. Melalui kerjasama, banyak keuntungan yang bisa dicapai. Kerjasama sangatlah penting bagi seluruh lapisan, baik dalam keluarga, desa, kecamatan, hingga seluruh negara. Persaingan, sebaliknya menghasilkan konflik, kecemburuan, dan kemarahan di dalam masyarakat khususnya bila sumberdaya mulai langka. Contoh yang bagus adalah penggunaan air, dimana umumnya sebagian kecil masyarakat memperoleh lebih banyak, dan sisanya mendapatkan sedikit sekali.
m.      Melihat solusinya, bukan masalahnya. Setiap masalah yang kita hadapi memiliki solusi. Seringkali, masalah justru mengandung jawabannya. Contohnya, memakai gulma sebagai kompos dan mulsa, semua kotoran makhluk hidup merupakan bahan bermutu tinggi untuk menyuburkan tanah.
n.        Pengamatan. Pola alami dan siklus alam akan membantu kita memahami dan membuat rencana yang lebih baik untuk lahan pertanian, rumah, dan kebun kita. Pengamatan membantu kita untuk memahami hal-hal seperti apa-apa saja yang bisa bekerja, apa yang perlu diubah, dan dengan mengadakan percobaan sederhana kita dapat menyimpulkan tanaman mana yang terbaik untuk tumbuh dan teknik apa yang terbaik unuk merawat tanaman tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar