Senin, 13 Mei 2013

CARA BUDIDAYA KANGKUNG DARAT SKALA KOMERSIAL

Siapa yang tak kenal Tumis Kangkung, dan pastinya anda juga suka dengan masakan ini. 
Tanaman Kangkung mudah dibudidayakan dan pastinya banyak penggemarnya.  Bahkan jika dibudidayakan secara serius tanaman kangkung ini memungkinkan anda menjadi jutawan.
di Negara kita dikenal  dua macam kangkung yang dibudidayakan secara komersial, yakni kangkung darat (Ipomoea Reptans) dan kangkung air (Ipomoea Aquatica).

Kedua kangkung ini mudah sekali dibedakan. Kangkung darat berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing, warna bunga kangkung darat putih. Sedangkan kangkung air daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul  sehingga terlihat lebih lebar. Warna bunga kangkung air cenderung ungu. Selain itu cara memanen dua jenis kangkung ini berbeda pula. Kangkung darat di panen dengan cara dicabut sehingga dikenal juga dengan nama kangkung cabut, sedangkan kangkung air dipanen dengan cara dipotong.

CARA BUDIDAYA KANGKUNG DARAT
Pengolahan Media Tanam
1. Bersihkan lahan dari rumput dan sisa tanaman
2. Buat bedegan dengan lebar 1,5 m, sedangkan panjang bedengan tergantung kondisi lahan.
3. Tugal dan tancapkan di atas tanah bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.
4. Masukkan benih kedlaam lobang 2-3 biji/lobang
5. Siram bedengan yang telah di tanam
Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat udara kering sehingga benih cepat berkecambah.

Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah disiapkan).
2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.
3. Pembubunan
Pembumbunan dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu.

4. Pemupukan
Pemupukan hanya diberikan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air  & WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air.  Penyemprotan dilakukan secara periodik 5 7 hari sekali.

5. Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.

Hama dan Penyakit kangkung
Hama
Hama yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak ganas, antara lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah terjadi over populasi, semprotkan larutan WT Bvr  dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air & WT Ajuvant  WT dosis 2 ml/lt air dan disemprotkan pada tanaman.
Pada waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Kemudian diairi kembali.
Penyakit
Tanaman kangkung tahan terhadap penyakit dan hanya memerlukan sedikit perlindungan.
Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih (Albugo Ipomoea panduratae).Semprotkan larutan WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Glio dosis 10 ml/lt air  & WT Ajuvant  dosis 2 ml/lt air, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah.

Panen
Tanaman kangkung sudah dapat di panen setelah 27 hari tanam. Panen dilakukan dengan cara mencabut kangkung hingga ke akar. Panen pertama sudah bisa dilakukan pada hari ke 12. Saat ini kangkung sudah tumbuh dengan panjang batang kira-kira 20-25 cm. kemudian di kumpulkan dan dicuci untuk kemudian di kemas. Panen dilakukan pada sore hari.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar